Masih berbicara tentang komputer, atau
lebih tepatnya laptop dan ELS Computer. Beberapa bulan setelah pengalaman tak
terlupakan memburu laptop untuk kepentingan tugas kuliahku, aku kembali
berhadapan dengan pengalaman lainnya. Kali ini memang bukan tentangku, atau lebih
tepatnya bukan aku yang menjadi tokoh utama dalam pengalaman itu (hahaha…).
Adalah salah seorang kawanku di kosan yang juga terdesak, karena kepentingan
kuliah dan tetek bengek tugasnya, segera harus membeli peralatan super penting
itu.
Selama ini, dia memang menggunakan salah
satu komputer atau laptop kami, anak-anak penghuni kosan, untuk menyelesaikan
berbagai tugasnya. Namun, seiring dengan menumpuknya tugas-tugas kami dan
tekanan yang dialami oleh beberapa penghuni kosan lainnya untuk segera
menyelesaikan tugas akhirnya, si kawan ini terpaksa harus berpikir untuk
membeli sebuah laptop. Dimulai dari sinilah cerita itu.
Sama saja dengan kasusku sebelumnya,
kebingungan mencari merk, spesifikasi, dan terlebih harga laptop yang
terjangkau kantong, juga dialami oleh si kawan ini. Mulailah dia menginterogasi
satu persatu penghuni kosan mengenai merk apa yang bagus, bagaimana saja
gambaran spesifikasinya, dan apakah harga laptop itu terjangkau budget yang disediakannya. Dikenal
sebagai seorang yang senang berdiskusi, kawanku ini rupanya menanyai hampir
seluruh penghuni kosan dengan topik dan materi yang sama selama berjam-jam
setiap harinya, hampir seminggu.
Hingga akhirnya di tengah malam jumat buta,
salah seorang anak kosan yang paling sering ditanyainya mulai bosan dan menyeru
dengan kesal, “Wooii Bung!! Kamu ini mau beli laptop ato mau diskusi!? Perasaan
dari kemarin, pertanyaanmu itu terus dan tidak ada perkembangan..”
Si kawan terdiam dan raut mukanya berubah
masam hingga terlihat lucu.
“Kan sudah Ku bilang, cek saja dulu di
ELS dan beberapa toko laptop biar bisa kamu bandingkan harganya..” lanjut si
anak kos.
Aku hampir tak bisa menahan ketawaku
melihat si kawan ini dimarahi seperti anak kecil (hahaha..). Hingga akhirnya Ku
ambil inisiatif untuk bicara. Tapi harus Ku lepas dulu ketawaku.. “Hahaha..
Begini saja, besok kalian pergi sama-sama ke toko komputer buat cek harga laptopnya. Kasihan kawan kita ini, tugasnya menumpuk.”
“Kau saja yang temani, Har!!” si anak
kos menolak.
“Kuliahku masih sampe habis jumatan.
Kamu kan kuliah pagi doang. Habis jumat, kalian berangkatlah keliling buat cek
harga. Nanti pake motorku saja, Aku bisa pulang nebeng teman.” Dia menawarkan.
Aku akhirnya tak bisa menolak. Hingga
keesokan harinya kutunaikan janjiku menemani si kawan untuk cek harga laptop di
beberapa toko.
![]() |
ELS Computer |
Selepas jumatan, Kami akhirnya memulai
perburuan laptop kami dari lokasi paling jauh, salah satu pusat perbelanjaan
elektronik terbesar di Yogyakarta. Kami berkeliling lama di sini, masuk dari
toko ke toko mengecek spesifikasi, membandingkan harga, dan mempertimbangkan
merk. Selama berkeliling itu, kami akhirnya menetapkan dua alternatif, yaitu ACER
aspire one (aku lupa tipenya) pada kisaran harga 2,6 jutaan dan ASUS 1015B yang
serupa dengan punyaku pada kisaran harga 2,5 jutaan.
Kami menutup perburuan di pusat
perbelanjaan itu kemudian melanjutkan perjalanan ke beberapa toko komputer
lain. Di toko-toko lainnya sama saja, kami mendapatkan kesimpulan harga yang
relatif sama. Kami pun akhirnya memutuskan balik saja ke kosan dan menunggu
beberapa hari berharap harga laptop akan sedikit berubah. Wajah kawanku tampak
sangat lemas dan sedikit kecewa.
Hingga akhirnya, entah apa yang jadi
inspirasinya, dia kembali bicara dan minta ditemani ke satu lagi toko komputer
untuk cek harga.
“Eh,, apa nama toko komputer yang kamu
bilang dekat kos itu?? Katamu di situ yang paling murah. Kita cek yang di sana
terakhir yaa.. Habis itu kita pulang. Semoga di sana ada yang lebih murah.” Dia
sangat bersemangat.
“ELS Computer!? Ya sudah.. Ayo!! Tapi
kemugnkinan harganya sama saja.” Kataku.
Kami pun segera menuju ke ELS Computer
dan tiba dalam beberapa menit. Dan benar saja, harga laptop di ELS tidak jauh
berbeda. Namun, ELS memang menawarkan harga yang lebih murah dibandingkan toko
lainnya. Dan kawanku sepertinya sedang beruntung hari itu.
Di ELS Computer, kami menemukan satu
laptop (bukan dari dua jenis yang jadi alternative tadi) yang akhirnya menarik
minatnya, ASUS Eee PC X101H dengan prosesor intel atom N435 di harga 2,1 juta. Tanpa
pikir panjang lagi, langsung saja dipesannya laptop itu, meski dia belum
membawa uang cash. Cocok dengan
harganya, dia segera meninggalkanku untuk menarik uang di salah satu ATM dekat
kampus UGM.
Dia tiba kembali di ELS Computer dengan
wajah cerah dan berharap bisa segera memiliki laptop dan menyelesaikan berbagai
tugasnya yang menumpuk tanpa harus sungkan dan mengganggu anak-anak penghuni
kosan lagi. Menjelang maghrib, kamipun akhirnya kembali ke kos dengan hasil
maksimal setelah hampir setengah hari berkeliling kota Yogyakarta memburu laptop.
“Rupanya diskusi panjang selama seminggu hanya bisa diselesaikan dalam kurang
dari sehari saja,” pikirku. Hahaha…
Terban,
22112013
#KontesLagi
Hehehe…