Logo PON XX Papua 2021 (2020) |
Dalam setiap
perhelatan, Pekan Olahraga Nasional (PON) selalu menyita perhatian. Event empat tahunan ini menjadi ajang
unjuk kekuatan pembangunan olahraga setiap daerah (provinsi) di negara
tercinta, Indonesia. Sejak penyelenggaraan pertamanya di Solo, Jawa Tengah pada
tahun 1948 hingga penyelenggaraan terakhir di Jawa Barat, PON selalu semarak dan
meriah, dari penyelenggaraan, penyambutan, atraksi, hingga antusiasme dukungan
penonton. Momen-momen seperti itu selalu dirindukan.
Tahun 2021, Papua mendapatkan
kesempatannya untuk menunjukkan diri sebagai tuan rumah penyelenggara event nasional multi cabang olahraga yang
kedua puluh ini. Kita pasti menantikan kesuksesan pelaksanaan PON sebagaimana
pencapaian tuan-tuan rumah sebelumnya. Jika hendak menjadikan penyelenggaraan
di Jawa Barat sebagai benchmark, maka
helatan PON XX Papua juga kita harapkan memperoleh 3 (tiga) kesuksesan, sukses
penyelenggaraan, sukses prestasi, dan sukses pertanggungjawaban administrasi.
Mengapa
Papua?
Jika ditanya, sebagai
penikmat acara olahraga, daerah mana yang begitu Saya inginkan sebagai penyelenggara
hajatan olahraga terbesar nasional ini? Tanpa ragu, jawaban Saya: Papua!!
Mengapa?
Selama 19 (sembilan
belas) kali penyelenggaraan sebelumnya, PON hampir selalu bergiliran dihelat di
Jawa dengan Jakarta sebagai penyelenggara paling banyak yaitu 9 kali. Berikutnya
ada Bandung dan Surabaya yang berbagi 2 (dua) kali penyelenggaraan. Sedangkan Solo
menjadi tuan rumah pertama event yang
sekaligus menandai penetapan Hari Olahraga Nasional, pada tanggal 9 September
1948. Sisanya 5 (lima) penyelenggaraan di luar Jawa, yaitu Medan, Makassar,
Palembang, Samarinda, dan Pekanbaru.
Sebelum PON XX Papua,
kesempatan satu-satunya dari Indonesia Timur untuk menjadi tuan rumah penyelenggara
adalah pada PON IV tahun 1957 di Makassar. Yupp!! Enam puluh empat tahun yang
lalu.
Apresiasi patut
diberikan untuk Papua atas keinginannya mengajukan diri sebagai pemilik hajat
empat tahunan ini, pada tanggal 2 sampai dengan 13 Oktober 2021 mendatang. Momen
ini adalah kesempatan terbaik semua anak bangsa untuk memperhatikan Papua dari
berbagai sisi lain yang lebih mengagumkan. Kesempatan ini seharusnya mengajak
kita sebagai putra bangsa untuk lebih akrab dengan saudara sebangsa kita di Papua.
Kali ini kita akan mengalami,
merasakan, dan menyaksikan keramahan Papua dan orang-orangnya dalam menjamu
tamunya, para atlet, official, dan supporter dari peserta PON XX Papua. Kita
juga akan disajikan eksotisme budaya dan alam Papua yang begitu mengagumkan
untuk bisa memaknainya sebagai kekayaan nasional kita. Inilah saatnya kita melihat
Papua lebih dekat, berbagi perayaan yang sama dengan saudara sebangsa kita dari
ujung paling timur negeri.
Dukungan
dan Tantangan di masa Pandemi
Papua mendapatkan hampir
semua dukungan secara moril maupun materil, untuk sukses menyelenggarakan event akbar ini. Secara emosional, ini
adalah momentum yang begitu didambakan oleh berbagai pihak, di mana Papua
mendapatkan kesempatannya untuk menjadi pusat perhatian dari sudut pandang yang
manusiawi, mampu menyelenggarakan hajatan besar dengan dukungan tulus banyak pihak
yang menantikan keharuan di setiap momen yang terjadi selama penyelenggaraan.
Dari sisi venue, Pemerintah
telah memberi dukungan maksimal untuk kesuksesan penyelenggaraan acara. Bayangkan
saja, Papua saat ini telah memiliki Stadion Papua Bangkit (kelak berganti nama
menjadi Stadion Lukas Enembe, Gubernur Papua) yang dibangun di atas lahan
seluas 71.697 meter persegi dan mampu menampung kapasitas penonton lebih dari
40.000 orang. Bangunan ini berdiri elegan di Kampung Harapan, Distrik Senatani
Timur, Jayapura dengan atap berbentuk dome
dari bentangan baja yang mengelilingi tribun bangunan. Sedangkan dinding
bangunan menonjolkan karakter Rumah Honai khas dengan begitu indah.
Di dalam kompleks
Stadion Papua Bangkit ini pula tersedia 3 (tiga) venue dengan standar internasional, yaitu lapangan sepakbola, venue akuatik, dan lapangan menembak.
Lapangan spekabola dibangun dengan fasilitas dan rumput manila (Zoysia Matrella) yang terstandar FIFA. Sedangkan
venue akuatik telah memenuhi standar
FINA dan memenuhi syarat untuk menggelar kejuaraan bertaraf internasional.
Venue
lainnya tersebar di beberapa tempat yang lain, seperti Gelanggang Olahraga (GOR)
Toware, GOR Cendrawasih, GOR Voli Koya Koso, Arena Cricket Doyo Baru, Lapangan
Futsal dan Biliar di Timika, Lapangan Baseball dan Softball di Lanud Silas
Papare, dan sebagainya.
Dengan persiapan
pelaksanaan yang begitu matang, tantangan terbesar pelaksanaan PON XX Papua adalah
situasi pandemi Covid-19 yang sedang mewabahi seluruh dunia. Pandemi telah
menunda pelaksanaan PON XX Papua, yang semula dijadwalkan pada tanggal 20
Oktober sampai dengan 2 November 2020 ke pelaksanaannya pada tanggal 2 sampai dengan 13 Oktober 2021 nanti. Namun
demikian, semangat tidak terhenti, justru memberi nafas lebih panjang bagi
persiapan penyelenggaraan agar lebih matang dan siap menjamu para peserta dan
pendukungknya. Pembatasan-pembatasan yang terjadi kita harapkan tidak
mengurangi hikmadnya perayaan selama dua pekan ini.
Manfaat
bagi Semua Rakyat Papua
Pada akhirnya, yang
diharapkan dari penyelenggaraan PON XX Papua ini, seperti disebutkan di awal
adalah kesuksesan penyelenggaraan, prestasi, dan pertanggungjawaban
administrasi. Seperti PON sebelumnya, PON XX Papua juga diharapkan menjadi
kawah candradimuka lahirnya atlet-atlet muda potensial yang di kemudian akan hari
menjadi pilar olahraga nasional kita. Tentu saja, kita berharap ini kesempatan
terbaik bagi saudara-saudara kita di Papua dan Indonesia Timur untuk
menunjukkan diri dan bakatnya di pentas nasional.
Sedangkan dari sisi
penyelenggaraan, kita berharap momentum ini sebagai titik pendorong untuk
melanjutkan pembangunan Papua. Ajang ini bisa menjadi media promosi bagi
berbagai potensi Papua yang berlum terekspolrasi selama ini, seperti seni, budaya,
alam, dan pariwisata. Dunia usaha harus bisa membaca peluang dan mulai
mengambil peran dalam perhelatan ini.
Papua mesti punya
banyak sekali Wirausaha Muda yang bisa dilibatkan dan didorong untuk menjadi
penyuplai produk, jada, dan pernak-pernik yang berhubungan dengan PON XX Papua.
Begitupula dengan merchandise PON XX
Papua harus menjadi sarana promosi yang mengenalkan kelkalan Papua sehingga
mampu menjadi semacam memorabilia yang menyimpan kenangan akan penyelenggaraan
PON di Papua. Terakhir, Pemerintah Papua harus menjadikan event ini sebagai media promosi pariwisata dan budayanya yang
luhur.
Kita berharap selama PON
XX Papua, terjadi perputaran dan multiplier
effect dari kegitan perdagangan yang terjadi di masyarakat sehingga mampu
merangsang pertumbuhan roda ekonomi Papua bergerak dan tumbuh lebih besar lagi.
Sedangkan setelah hajat berakhir, masyarakat Indonesia terus mengenang Papua
dan menjadikannya sebagai salah satu daftar destinasi wisata prioritas mereka.
Pada akhirnya, harapan
terbesar dari penyelenggaraan PON XX Papua adalah kita berhasil mengenal Papua dan
saudara-saudara sebangsa kita di ujung timur Nusantara lebih dekat dan akrab.
Begitupula perhelatan besar ini memberi dampak signifikan bagi pembangunan
Papua dan masyarakatnya menjadi lebih baik di kemudian hari. Kita berharap pembangunan
dan kemajuan kemajuan terasa di seluruh wilayah negeri yang kita cintai ini. Tanah
Papua adalah “Mentari Harapan Baru dari Timur” yang terbit dengan gagah.
Semoga Sukses, Papua!
***